Penyakit Kuning yang Menyerang Tanaman Lada di Desa Ratu Sepudak
Lada merupakan tanaman rempah rempah yang menjadi komoditas utama petani di kalimantan Barat. Kecamatan Galing tepatnya di desa Ratu Sepudak menjadi salah satu sentra produksi utama lada melalui produk lada putih maupun lada hitam. Lada juga merupakan penghasilan tahunan yang ditunggu tunggu oleh para petani lada di Ratu Sepudak. Masalahnya,
Sekarang adalah produksi lada putih terus menerus menurun dalam kurun waktu dua tahun terakhir ini .
Serangan hama dan penyakit kuning menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan produksi lada dan anjloknya harga lada saat ini. Penyakit kuning sangat merugikan karena dapat menyebabkan tanaman lada berhenti berkembang sehingga menurunkan hasil panen. Deteksi awal penyakit ini relatif sulit, biasanya tanaman diketahui sakit setelah menampakkan gejala menguning pada daun. Perkembangan penyakit tanaman sangat bergantung pada banyak faktor, baik lingkungan, tanaman, maupun teknik budidaya yang digunakan. Teknik atau sistem budidaya yang digunakan petani diduga berpengaruh terhadap perkembangan penyakit kuning pada pertanaman lada. Banyak kasus pada tanaman lada yang daunnya menguning dan rontok kemudian mengering dan mati. Serangan penyakit kuning itulah yang menjadi salah satu permasalahan yang meresahkan untuk para petani lada pada saat ini.
Penyebab penyakit kuning pada lada sangat komplek. Di antaranya serangan hama, jamur parasit , rendahnya kesuburan tanah, stress lingkungan (pada musim kemarau) karena kadar air atau kelembaban tanah kurang, dan kekurangan nutrisi pupuk. Gejala awal penyakit kuning, yaitu daun tanaman lada berwarna kuning atau pucat dan daun menggulung ke arah batang, sedangkan gejala lanjut berupa tanaman menguning, kerdil, tunas mati, dan akhirnya seluruh daun gugur. Tanaman lada yang menunjukkan gejala penyakit kuning, baik gejala masih awal atau gejala lanjut dianggap tanaman sudah terserang secara keseluruhan. Tanda-tanda lainnya, dapat dilihat dari daun-daun tua yang menguning, lalu ke seluruh daun, Setelah seluruh daun menguning, daun akan mulai rontok. Akhirnya hanya tertinggal ranting, bahkan hanya batangnya saja.
Penyakit kuning di Desa Ratu Sepudak juga menjadi permasalahan yang meresahkan selain dari anjloknya harga lada. Harga lada di Desa Ratu Sepudak sekarang hanya sekitar Rp 50.000 per kilogram saja , padahal dulu harga lada pernah menyentuh Rp 180.000 per kilogram. Beberapa petani lada mengira gejala menguning pada tanaman lada merupakan hal yang biasa terjadi di lapangan, sehingga beberapa petani membiarkannya saja, tetapi sebagian melakukan tindakan pengendalian.
Serangan hama dan penyakit kuning menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan produksi lada dan anjloknya harga lada saat ini. Penyakit kuning sangat merugikan karena dapat menyebabkan tanaman lada berhenti berkembang sehingga menurunkan hasil panen. Deteksi awal penyakit ini relatif sulit, biasanya tanaman diketahui sakit setelah menampakkan gejala menguning pada daun. Perkembangan penyakit tanaman sangat bergantung pada banyak faktor, baik lingkungan, tanaman, maupun teknik budidaya yang digunakan. Teknik atau sistem budidaya yang digunakan petani diduga berpengaruh terhadap perkembangan penyakit kuning pada pertanaman lada. Banyak kasus pada tanaman lada yang daunnya menguning dan rontok kemudian mengering dan mati. Serangan penyakit kuning itulah yang menjadi salah satu permasalahan yang meresahkan untuk para petani lada pada saat ini.
Penyebab penyakit kuning pada lada sangat komplek. Di antaranya serangan hama, jamur parasit , rendahnya kesuburan tanah, stress lingkungan (pada musim kemarau) karena kadar air atau kelembaban tanah kurang, dan kekurangan nutrisi pupuk. Gejala awal penyakit kuning, yaitu daun tanaman lada berwarna kuning atau pucat dan daun menggulung ke arah batang, sedangkan gejala lanjut berupa tanaman menguning, kerdil, tunas mati, dan akhirnya seluruh daun gugur. Tanaman lada yang menunjukkan gejala penyakit kuning, baik gejala masih awal atau gejala lanjut dianggap tanaman sudah terserang secara keseluruhan. Tanda-tanda lainnya, dapat dilihat dari daun-daun tua yang menguning, lalu ke seluruh daun, Setelah seluruh daun menguning, daun akan mulai rontok. Akhirnya hanya tertinggal ranting, bahkan hanya batangnya saja.
Penyakit kuning di Desa Ratu Sepudak juga menjadi permasalahan yang meresahkan selain dari anjloknya harga lada. Harga lada di Desa Ratu Sepudak sekarang hanya sekitar Rp 50.000 per kilogram saja , padahal dulu harga lada pernah menyentuh Rp 180.000 per kilogram. Beberapa petani lada mengira gejala menguning pada tanaman lada merupakan hal yang biasa terjadi di lapangan, sehingga beberapa petani membiarkannya saja, tetapi sebagian melakukan tindakan pengendalian.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan diatas, bahwa penyakit kuning pada tanaman lada disebabkan oleh berbagai macam organisme dan faktor tanah, maka pengendalian penyakit ini harus dilakukan sejak awal dan secara terpadu. Pengendalian meliputi pemenuhan hara yang dibutuhkan oleh tanaman serta menjaga kelembaban tanah. Dan yang terpenting adalah pengendalian organisme parasit penyebab penyakit kuning, yaitu nematoda dan jamur parasit. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit kuning pada tanaman lada antara lain sebagai berikut ;
1. Menjaga kebersihan kebun, dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan tidak menanam tanaman inang.
2. Penggunaan bahan organik seperti kohe ayam yang sudah difermentasi dan kohe sapi .
3. Pemberian pupuk yang tepat yang sesuai dengan gejala tersebut, serta dengan dosis yang berimbang sesuai kebutuhan tanaman.
4. Apabila terdapat satu tanaman lada yang terinfeksi penyakit kuning , harus segera dicabut hingga ke akar-akarnya agar tidak menyerang tanaman lada lainnya. Tanaman lada yang terinfeksi penyakit kuning juga harus segera dibakar dan dimusnahkan agar tidak menyerang tanaman yang lainnya lagi.
1. Menjaga kebersihan kebun, dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan tidak menanam tanaman inang.
2. Penggunaan bahan organik seperti kohe ayam yang sudah difermentasi dan kohe sapi .
3. Pemberian pupuk yang tepat yang sesuai dengan gejala tersebut, serta dengan dosis yang berimbang sesuai kebutuhan tanaman.
4. Apabila terdapat satu tanaman lada yang terinfeksi penyakit kuning , harus segera dicabut hingga ke akar-akarnya agar tidak menyerang tanaman lada lainnya. Tanaman lada yang terinfeksi penyakit kuning juga harus segera dibakar dan dimusnahkan agar tidak menyerang tanaman yang lainnya lagi.
Penyakit kuning merupakan permasalahan
utama petani dalam budi daya lada di Desa Ratu Sepudak. Terbatasnya informasi yang dimiliki
oleh petani mengenai penyakit kuning
menyebabkan perkembangan penyakit ini
masih tetap tinggi. Sampai saat ini belum
ditemukan strategi atau cara pengendalian
penyakit kuning yang efektif. Evaluasi dan
pengembangan teknologi pengendalian
penyakit kuning yang efektif sangat diperlu-
kan dalam rangka meningkatkan produktivitas
lada khususnya di Desa Ratu Sepudak.
Komentar
Posting Komentar