Pembangunan Infrastruktur Dengan Skema Pembiayaan Hutang Luar Negeri
Seperti yang terjadi di negara Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan. Salah satunya dalam pembangunan infrastruktur, karena infrastruktur merupakan modal utama untuk menunjang perekonomian dan sosial di suatu negara. Pembangunan infrastruktur ini memerlukan modal yang banyak, bukan lagi jutaan melainkan triliunan yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur tersebut. Jika APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) tidak mencukupi untuk mendanai pembiayaan pembangunan infrastruktur, maka solusi yang digunakan untuk menambah biaya pembangunan negara memerlukan campur tangan pihak swasta dan melibatkan utang luar negeri untuk mendanai pembangunan infrastruktur yang akan dilaksankan. Namun pada kenyataannya memang pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan di Indonesia sedikit terhambat, karena kurangnya kesiapan dalam rencana pembiayaan pembangunan proyek infrastruktur yang sedang dilaksanakan (Kompas, 31/5/19). Selain itu, penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk hutang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Penyebab adanya utang luar negeri disebabkan karena suatu negara membutuhkan biaya yang lebih untuk membiayai suatu kebutuhan negara baik dalam bidang ekonomi, infrastruktur, dan untuk biaya pembangunan pelayanan masyarakat (Ekonomi kompas,15/3/18). Dengan melakukan hutang luar negeri , diharapkan bisa membangun infrastruktur yang berguna bagi indonesia .
Sebenarnya hutang luar negeri juga memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia. Keuntungan dari adanya pembiayaan pembangunan melalui utang luar negeri antara lain, dalam jangka pendek dapat menutup defisit Anggara Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga dalam hal ini pemerintah dapat melaksanakan pembangunan infrastuktur dengan dukungan dana yang relative besar (Manfaat , 18/7/15). Keuntungan lainnya yaitu negara dapat membangun infrastruktur dengan modal yang cepat. Uang yang negara pinjam akan digunakan untuk membangun infrastruktur, fasilitas, dan subsidi dalam program pemerintah. Selain itu, uang yang didapat ini tidak sembarangan digunakan meski untuk kepentingan bangsa, dengan penggunaan yang sesuai dengan porsinya ini perlu di bagi rata agar semua program yang telah direncanakan berkembang meski sedikit demi sedikit. Kemudian, karena tidak seenaknya negara membuat uangnya sendiri, maka semua ada peraturan dan kesepakatannya. Utang luar negeri juga bertindak sebagai untuk meningkatkan kegiatan investasi agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi ,sebagai alat untuk meratakan pendapatan negara sehingga rakyat lebih sejahtera. Dapat menutupi kekurangan untuk belanja negara (Detik , 3/4/18). Jadi dapat disimpulkan bahwa hutang luar negeri dapat membantu mempercepat pembangunan infrastuktur di Indonesia.
Disamping keunggulan pasti terdapat kelemahan. Kelemahan yang timpul akibat utang luar negeri yaitu dalam jangka Panjang, utang luar negeri yang terus menerus dilakukan akan tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai persoalan ekonomi Indonesia salah satunya dapat menyebabkan inflasi atau nilai tukar rupiah jatuh dan nantinya pasti mengakibatkan ketergantungan akan hutang luar negeri. Hal ini akan menjadi boomerang bagi bangsa Indonesia apabila menganggap utang luar negeri merupakan hal yang yang diandalkan dalam pembiayaan pembangunan infastuktur. Banyak alternative lain yang memiliki keuntungan bagi kelancaran pembangunan infrastuktur di Indonesia (Katadata, 9/7/19). Selain itu juga ada kelemahan utang luar negeri, antara lain membebani APBN dan neraca pembayaran luar negeri, karena sebagian dari pendapatan nasional digunakan untuk membayar (cicilan) utang,karena utang luar negeri menggunakan standar nilai tukar internasional, maka sangat rawan terjadinya pembengkakan nilai utang hanya karena flutuasi nilai valuta asing, dalam jangka panjang akan menimbulkan perangkap utang, dimana pembangunan suatu negara sangat tergantung pada utang luar negeri (Cermati, 11/9/15). Jadi dalam melakukan hutang luar negeri pemerintah harus tetap memperhatikan strategi dan proporsinya.
Perlunya pembangunan Infrastuktur sangat dibutuhkan oleh negara indonesia. Salah satunya hutang luar negeri yang menjadi peluang untuk arus modal asing leluasa keluar masuk suatu negara, modal asing seolah-olah menjadi hal yang sangat diandalkan oleh suatu negara berkembang termasuk Indonesia. Seiring berjalannya waktu sumber pembiayaan hutang luar negeri menjadi salah satu peluang atau solusi yang tepat dan juga berkelanjutan dalam membiayai kekurangan pendanaan pembangunan infrastuktur serta mempercepat jalannya pembangunan di Indonesia. Pemanfaatan hutang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan merupakan salah satu hal yang tidak bisa di pisahkan dari pembangunan yang terjadi, khususnya pada negara-negara yang berkembang seperti Indonesia (Merdeka , 2/5/19). Selain itu, utang luar negeri ini memang menjadi peluang yang besar untuk menambah anggaran pembiayaaan pembangunan infrastruktur, agar pembangunan infrastruktur berjalan dengan lancar dan cepat terselesaikan. Pembangunan infrastruktur dibangun bertujuan agar terpenuhnya kebutuhan dasar masyarakat untuk menunjang peningkatan perekonomian. Hal ini menjadi prioritas utama yang harus di perhatikan agar kesejahteraan masyarakat terjamin dengan adanya daya dukung infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah Indonesia (Kemenkeu, 4/1/19). Jadi , jika perekonomian Indonesia meningkat maka hasil yang didapat akan membantu untuk membayar utang luar negeri yang dipinjam tersebut.
Kondisi ekonomi saat ini sebenarnya tidak tepat bagi perusahaan untuk mengebut menerbitkan utang , hal tersebut banyak memberi ancaman-ancaman. Karena, normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve yang terus menerus mengerek tingkat suku bunga acuannya, berhasil membuat bunga acuan negara-negara lain ikut bermekaran termasuk Indonesia. Ditambah dengan besarnnya utang BUMN yang pada akhirnya bisa membebani pemerintah karena ikut memberi jaminan kepada para perusahaan milik negara. Jika itu terjadi dikhawatirkan pengelolaan fiscal nantinya juga ikut bermasalah karena beban utang BUMN. Meskipun penjaminan pemerintah terhadap proyek-proyek BUMN diberikan secara selektif sekalipun (Kompas, 2/5/18). Selain itu, BUMN juga perlu lebih gencar melakukan lindung nilai atau hedging terhadap utang berdominasi valuta asing atau valas. Apalagi saat ini Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan sejumlah instrument hedging baru misalnya Domestic Non Delivery Forward (DNDF). Selain itu, BUMN juga disarankan untuk memilih utang denominasi rupiah ketimbang dollar AS dalam penerbitan utang baru. Denan begitu, dampak dari selisih kurs terhadap beban utang dapat diminimalisir. Penerbitan utang yang tertuju pada investor dalam negeri juga dapat mendorong pendalaman pasar keuangan (Liputan6, 15/3/19). Maka dari itu , pemerintah harus lebih bijak dalam mengambil keputusan mengenai hutang luar negeri .
Dari pemaparan di atas , dapat di ambil sebuah kesimpulan. Tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 45. Dilihat dari sudut pandang teori ekonomi makro, salah satu tujuan pembangunan adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. kebijakan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan pembangunan disegala bidang yang tentunya memerlukan dana yang sangat besar untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan yang sesuai prioritasnya. Perekonomian Indonesia pada saat ini masih tertinggal sehingga mendorong pemerintah mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.Salah satu alternatifnya adalah melalui pinjaman luar negeri atau bantuan luar negeri dalam bentuk hutang luar negeri.Hutang luar negeri adalah seluruh pinjaman serta hibah konsensional baik secara resmi dalam bentuk uang tunai maupun bentuk-bentuk aktiva lainnya yang secara umum ditujukan untuk mengalihkan sejumlah sumber daya negara-negara maju kenegara berkembang untuk kepentingan pembangunan atau maksud distribusi pendapatan. Pembangunan memerlukan dana yang cukup besar, Dana pembangunan yang diperlukan tersebut sesuai dengan kebijaksanaan/ ketentuan yang berlaku, Dalam rangka pemanfaatan bantuan atau kerjasama luar negeri bagi pembangunan, sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam GBHN, peranan sumber-sumber dana dalam negeri disamping sebagai pelengkap dana dalam negeri untuk menunjang peningkatan laju pembangunan, juga diperlukan untuk menambah penyediaan devisa guna membiayai impor yang berkaitan dengan program dan proyek-proyek pembangunan.Atau dengan perkataan lain, dana luar negeri mempunyai fungsi melengkapi sumber-sumber produksi yang belum cukup tersedia didalam negeri, seperti modal, peralatan modal, teknologi serta keahlian dan keterampilan.
Sebenarnya hutang luar negeri juga memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia. Keuntungan dari adanya pembiayaan pembangunan melalui utang luar negeri antara lain, dalam jangka pendek dapat menutup defisit Anggara Pendapatan Belanja Negara (APBN) sehingga dalam hal ini pemerintah dapat melaksanakan pembangunan infrastuktur dengan dukungan dana yang relative besar (Manfaat , 18/7/15). Keuntungan lainnya yaitu negara dapat membangun infrastruktur dengan modal yang cepat. Uang yang negara pinjam akan digunakan untuk membangun infrastruktur, fasilitas, dan subsidi dalam program pemerintah. Selain itu, uang yang didapat ini tidak sembarangan digunakan meski untuk kepentingan bangsa, dengan penggunaan yang sesuai dengan porsinya ini perlu di bagi rata agar semua program yang telah direncanakan berkembang meski sedikit demi sedikit. Kemudian, karena tidak seenaknya negara membuat uangnya sendiri, maka semua ada peraturan dan kesepakatannya. Utang luar negeri juga bertindak sebagai untuk meningkatkan kegiatan investasi agar kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi ,sebagai alat untuk meratakan pendapatan negara sehingga rakyat lebih sejahtera. Dapat menutupi kekurangan untuk belanja negara (Detik , 3/4/18). Jadi dapat disimpulkan bahwa hutang luar negeri dapat membantu mempercepat pembangunan infrastuktur di Indonesia.
Disamping keunggulan pasti terdapat kelemahan. Kelemahan yang timpul akibat utang luar negeri yaitu dalam jangka Panjang, utang luar negeri yang terus menerus dilakukan akan tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai persoalan ekonomi Indonesia salah satunya dapat menyebabkan inflasi atau nilai tukar rupiah jatuh dan nantinya pasti mengakibatkan ketergantungan akan hutang luar negeri. Hal ini akan menjadi boomerang bagi bangsa Indonesia apabila menganggap utang luar negeri merupakan hal yang yang diandalkan dalam pembiayaan pembangunan infastuktur. Banyak alternative lain yang memiliki keuntungan bagi kelancaran pembangunan infrastuktur di Indonesia (Katadata, 9/7/19). Selain itu juga ada kelemahan utang luar negeri, antara lain membebani APBN dan neraca pembayaran luar negeri, karena sebagian dari pendapatan nasional digunakan untuk membayar (cicilan) utang,karena utang luar negeri menggunakan standar nilai tukar internasional, maka sangat rawan terjadinya pembengkakan nilai utang hanya karena flutuasi nilai valuta asing, dalam jangka panjang akan menimbulkan perangkap utang, dimana pembangunan suatu negara sangat tergantung pada utang luar negeri (Cermati, 11/9/15). Jadi dalam melakukan hutang luar negeri pemerintah harus tetap memperhatikan strategi dan proporsinya.
Perlunya pembangunan Infrastuktur sangat dibutuhkan oleh negara indonesia. Salah satunya hutang luar negeri yang menjadi peluang untuk arus modal asing leluasa keluar masuk suatu negara, modal asing seolah-olah menjadi hal yang sangat diandalkan oleh suatu negara berkembang termasuk Indonesia. Seiring berjalannya waktu sumber pembiayaan hutang luar negeri menjadi salah satu peluang atau solusi yang tepat dan juga berkelanjutan dalam membiayai kekurangan pendanaan pembangunan infrastuktur serta mempercepat jalannya pembangunan di Indonesia. Pemanfaatan hutang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pembangunan merupakan salah satu hal yang tidak bisa di pisahkan dari pembangunan yang terjadi, khususnya pada negara-negara yang berkembang seperti Indonesia (Merdeka , 2/5/19). Selain itu, utang luar negeri ini memang menjadi peluang yang besar untuk menambah anggaran pembiayaaan pembangunan infrastruktur, agar pembangunan infrastruktur berjalan dengan lancar dan cepat terselesaikan. Pembangunan infrastruktur dibangun bertujuan agar terpenuhnya kebutuhan dasar masyarakat untuk menunjang peningkatan perekonomian. Hal ini menjadi prioritas utama yang harus di perhatikan agar kesejahteraan masyarakat terjamin dengan adanya daya dukung infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah Indonesia (Kemenkeu, 4/1/19). Jadi , jika perekonomian Indonesia meningkat maka hasil yang didapat akan membantu untuk membayar utang luar negeri yang dipinjam tersebut.
Kondisi ekonomi saat ini sebenarnya tidak tepat bagi perusahaan untuk mengebut menerbitkan utang , hal tersebut banyak memberi ancaman-ancaman. Karena, normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve yang terus menerus mengerek tingkat suku bunga acuannya, berhasil membuat bunga acuan negara-negara lain ikut bermekaran termasuk Indonesia. Ditambah dengan besarnnya utang BUMN yang pada akhirnya bisa membebani pemerintah karena ikut memberi jaminan kepada para perusahaan milik negara. Jika itu terjadi dikhawatirkan pengelolaan fiscal nantinya juga ikut bermasalah karena beban utang BUMN. Meskipun penjaminan pemerintah terhadap proyek-proyek BUMN diberikan secara selektif sekalipun (Kompas, 2/5/18). Selain itu, BUMN juga perlu lebih gencar melakukan lindung nilai atau hedging terhadap utang berdominasi valuta asing atau valas. Apalagi saat ini Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan sejumlah instrument hedging baru misalnya Domestic Non Delivery Forward (DNDF). Selain itu, BUMN juga disarankan untuk memilih utang denominasi rupiah ketimbang dollar AS dalam penerbitan utang baru. Denan begitu, dampak dari selisih kurs terhadap beban utang dapat diminimalisir. Penerbitan utang yang tertuju pada investor dalam negeri juga dapat mendorong pendalaman pasar keuangan (Liputan6, 15/3/19). Maka dari itu , pemerintah harus lebih bijak dalam mengambil keputusan mengenai hutang luar negeri .
Dari pemaparan di atas , dapat di ambil sebuah kesimpulan. Tujuan yang hendak dicapai bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 45. Dilihat dari sudut pandang teori ekonomi makro, salah satu tujuan pembangunan adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. kebijakan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan pembangunan disegala bidang yang tentunya memerlukan dana yang sangat besar untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan yang sesuai prioritasnya. Perekonomian Indonesia pada saat ini masih tertinggal sehingga mendorong pemerintah mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.Salah satu alternatifnya adalah melalui pinjaman luar negeri atau bantuan luar negeri dalam bentuk hutang luar negeri.Hutang luar negeri adalah seluruh pinjaman serta hibah konsensional baik secara resmi dalam bentuk uang tunai maupun bentuk-bentuk aktiva lainnya yang secara umum ditujukan untuk mengalihkan sejumlah sumber daya negara-negara maju kenegara berkembang untuk kepentingan pembangunan atau maksud distribusi pendapatan. Pembangunan memerlukan dana yang cukup besar, Dana pembangunan yang diperlukan tersebut sesuai dengan kebijaksanaan/ ketentuan yang berlaku, Dalam rangka pemanfaatan bantuan atau kerjasama luar negeri bagi pembangunan, sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam GBHN, peranan sumber-sumber dana dalam negeri disamping sebagai pelengkap dana dalam negeri untuk menunjang peningkatan laju pembangunan, juga diperlukan untuk menambah penyediaan devisa guna membiayai impor yang berkaitan dengan program dan proyek-proyek pembangunan.Atau dengan perkataan lain, dana luar negeri mempunyai fungsi melengkapi sumber-sumber produksi yang belum cukup tersedia didalam negeri, seperti modal, peralatan modal, teknologi serta keahlian dan keterampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Cermati (2015) Utang Luar Negeri Keuntungan
dan Kerugiannya pada www.cermati.com
diakses pada 12 November 2019 pukul
12.45 WIB.
Detik (2018) Utang Untuk Pembangunan
Infrastruktur pada www.m.detik.com
diakses pada 11 November 2019 pukul
19.40 WIB.
Ekonomi Kompas (2018) Bangun Infrastruktur,
Utang luar negeri naik pada
www.ekonomi.kompas.com diakses
pada 11 November 2019 pukul 19.50
WIB.
Kata Data (2019) Menakar Bahaya Hutang
Indonesia pada www.katadata.co.id
diakses pada 11 November 2019 pukul
20.00 WIB .
Kemenkeu (2019) Utang Luar Negeri Meningkat,
Proyek Infrastruktur Disarankan Ditunda
pada www.kemenkeu.com diakases
pada 12 November 2019 pukul 12.50
WIB.
Kompas (2018) Dibalik Pembangunan
Infrastruktur dari Utang Luar Negeri pada
www.kompas com diakses pada 12
November 2019 pukul 13.05 WIB.
Kompas (2019) Perlukah Utang Luar Negeri
Untuk Pembangunan Infrastruktur pada
www.kompas.com diakses pada 11
November 2019 pukul 20.05 WIB.
Liputan6 (2019) Salahkah Bangun Infrastruktur
Pakai Hutang pada www.liputan6.com
diakses pada 12 November 2019 pukul
13.10 WIB.
Manfaat (2015) Manfaat Utang Luar Negeri Bagi
Negara pada www.manfaat.co.id diakses
pada 11 November 2019 pukul 20.10
WIB.
Merdeka (2019) Utang Luar Negeri Menimbulkan
Bumerang Atau Keuntungan pada
www.merdeka.com diakses pada tanggal
12 November 2019 pukul 13.15 WIB.
dan Kerugiannya pada www.cermati.com
diakses pada 12 November 2019 pukul
12.45 WIB.
Detik (2018) Utang Untuk Pembangunan
Infrastruktur pada www.m.detik.com
diakses pada 11 November 2019 pukul
19.40 WIB.
Ekonomi Kompas (2018) Bangun Infrastruktur,
Utang luar negeri naik pada
www.ekonomi.kompas.com diakses
pada 11 November 2019 pukul 19.50
WIB.
Kata Data (2019) Menakar Bahaya Hutang
Indonesia pada www.katadata.co.id
diakses pada 11 November 2019 pukul
20.00 WIB .
Kemenkeu (2019) Utang Luar Negeri Meningkat,
Proyek Infrastruktur Disarankan Ditunda
pada www.kemenkeu.com diakases
pada 12 November 2019 pukul 12.50
WIB.
Kompas (2018) Dibalik Pembangunan
Infrastruktur dari Utang Luar Negeri pada
www.kompas com diakses pada 12
November 2019 pukul 13.05 WIB.
Kompas (2019) Perlukah Utang Luar Negeri
Untuk Pembangunan Infrastruktur pada
www.kompas.com diakses pada 11
November 2019 pukul 20.05 WIB.
Liputan6 (2019) Salahkah Bangun Infrastruktur
Pakai Hutang pada www.liputan6.com
diakses pada 12 November 2019 pukul
13.10 WIB.
Manfaat (2015) Manfaat Utang Luar Negeri Bagi
Negara pada www.manfaat.co.id diakses
pada 11 November 2019 pukul 20.10
WIB.
Merdeka (2019) Utang Luar Negeri Menimbulkan
Bumerang Atau Keuntungan pada
www.merdeka.com diakses pada tanggal
12 November 2019 pukul 13.15 WIB.
Komentar
Posting Komentar